Kamis, 14 Juni 2012

KESEHATAN MENTAL

pada pembelajaran kali ini saya mendapatkan pelajaran yang berharga
dimana pada setiap orang yang mempunyai sebuah kekurangan fisik dia bisa dan mempunyai semangat jaung yang tinggi
pada kali ini pelajaran yang saya dapat adalah sebuah kekurangan fisik bukan menjadi suatu halangan bagi kita semua yang mempunyai kesempurnaan dalam fisik utuk mempunyai semangat dan jiwa hidup yang lebih tinggi dari pada meraka yang mempunyai kekurang...

intinya adalah mereka saja bisa mempunyai semangat hidup yang tinggi padahal mereka mempunyai kekurangan dalam segi fisikly.. tetapi kenap kita yang mempunyai kesempurnaan dalam fisikly selalu saja mengeluh setiap ada  cobaan yang datang pada kita ..


MEREKA SAJA BISA.. KENAPA KITA TIDAK BISA..
KITA PASTI BISA.. KEEP YOUR SPIRIT GUYS.. :)

Senin, 23 April 2012

KEPRIBADIAN SEHAT ( PSIKOANALISA )




                             KEPRIBADIAN SEHAT ( PSIKOANALISA )

Pandangan pandangan freud terus berkembang selama kariernya yang panjang. Hasil kolektif tulisan-tulisan yang luas merupakan sebuah sistem rinci tentang perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut diyakininya terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.
Struktur ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam kaitannya dengan aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran individu. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini. Ego merupakan sebuah pengatur agar id dapat dipuaskan atau disalurkan dalam lingkungan sosial.
Sistem kerjanya pada lingkungan adalah menilai realita untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Sedangkan Superego sendiri adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan nilai baik-buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.
Kesadaran dan Ketidaksadaran
Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah satu sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci untuk memahami perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut. Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul itu merupakan konsekuensi logisnya.
Sedangkan kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan. Demikianlah juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.

Kecamasan
Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. Menurut Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.
(1) Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
(2) Kecemasan neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan
(3) Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.
Mekanisme Pertahan Ego
Untuk menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem ego terpaksa mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:
a. represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
b. memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
c. pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
d. proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri kita sendiri ke dunia luar,
e. penggeseran; merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke “sasaran yang lebih aman”,
f. rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal” untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
g. sublimasi; ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
h. regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
i. introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau standar orang lain,
j. konpensasi,
k. ritual dan penghapusan.

Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage danBerliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian sehat behavioristik :
  • Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
  • Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
  • Mementingkan faktor lingkungan
  • Menekankan pada faktor bagian
  • Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
  • Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
Manusia diperlukan sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya. Aliran ini menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan ciri-cirinya yaitu : tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan krativitas.
Jadi, manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki diri sendiri.
Suatu tipe orang yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisis, bentuk-bentuk psikologi tradisional. Behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin , “ suatu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Individu digambarkan sebagai suatu ot=rganisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas, seperti suatu alat pengatur panas.
Psikoanalisis telah memberi kepada kita hanya sisi sakit atau pincang dari kodrat manusia karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kepribadian yang sehat, yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Baik behaviorisme maupun psikolanalisis tidak berbicara mengenai potensi kita untuk bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak dari yang ada.

Sumber :
- Baihaqi, MIF. (2008). Psikologi Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hlm. 4-6.

Rabu, 04 April 2012

PSIKOLOGI SOSIAL

Psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau pengaruh sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikolgi sosial juga digunakan dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu.
Akar psikologi sosial diletakkan di akhir 1800-an, ketika psikologi sebagai suatu disiplin yang berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama banyak psikolog melaju ke Amerika Serikat, psikologi sosial mulai muncul sebagai suatu disiplin yang berbeda di tahun 1920. Salah satu pengaruh utama di lapangan adalah Kurt Lewin, yang disebut “bapak” psikologi sosial oleh beberapa orang; lain psikolog sosial terkenal termasuk Zimbardo, Asch, Milgram, Festinger, Ross, dan Mischel.
Seorang psikolog sosial melihat pada sikap, keyakinan, dan perilaku baik individu maupun kelompok. Bidang ini juga dikaji interaksi interpersonal, menganalisis cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, baik secara tunggal atau dalam bentuk kelompok besar. Psikolog sosial juga membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku perilaku, film, televisi, dan radio, melihat cara ini dampak pengaruh di mana manusia.
Seperti banyak ilmuwan, psiklog sosial seperti menggunakan metode empiris untuk melakukan penelitian di bidang mereka. Metode ini sering melibatkan eksperimen yang dapat membawa isu-isu etis yang kompleks. Salah satu percobaan paling terkenal psikologi sosial adalah Stanford Penjara Percobaan, yang akhirnya ditutup karena keluar kendali. Psikolog Sosial mengandalkan upaya komite etika dan panel review untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka secara etis diijinkan, dengan harapan menghindari pengulangan percobaan dipertanyakan.
Penelitian psikologi sosial dapat menjelaskan mengapa orang-orang membentuk massa, bagaimana kelompok membuat keputusan, yang kondisi sosial dapat menyebabkan perilaku menyimpang, dan berbagai hal lain. psikolog sosial ini terus-menerus belajar lebih banyak tentang perilaku manusia dan ilmu balik interaksi manusia, memandang segala sesuatu dari mengapa orang gagal untuk membantu orang yang membutuhkan dengan apa yang menyebabkan orang untuk menyesuaikan diri, bahkan dalam situasi etis meragukan.


Menurut para ahli :

Menurut Gordon Allport (1985), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara:
  1. secara nyata atau actual 
  2. dalam bayangan atau imajinasi 
  3. dalam kehadiran yang tidak langsung (implied)
Menurut David O Sears (1994), psikologi social adalah ilmu yang berusaha secara sistematis untuk memahami perilaku social, mengenai:
  1. bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social 
  2. bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita 
  3. bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
Menurut Sherif & Musfer (1956), psikologi social adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus social. Dalam defenisi ini, stimulus social diartikan bukan hanya manusia, tetapi juga benda-benda dan hal-hal lain yang diberi makna social.
Menurut Show & Costanzo (1970), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku individual sebagai fungsi stimulus-stimulus social. Defenisi ini tidak menekankan stimulus eksternal maupun proses internal, melainkan mementingkan hubungan timbale balik antara keduanya. Stimulus diberi makna tertentu oleh manusia dan selanjutnya manusia bereaksi sesuai dengan makna yang diberikannya itu.
Menurut Baron & Byrne (2006), psikologi social adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman tetnang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial. Defenisi ini menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap asal mula dan penyebab terjadinya perilaku dan pikiran.
Sarlito Wirawan, setelah menyimpulkan beberapa defenisi psikologi sosial membedakan tiga wilayah studi psikologi sosial sebagai berikut:
  1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya studi tentang persepsi, motivasi, proses belajar, atribusi (sifat). Walaupun topik-topik ini bukan monopoli dari psikologi sosial, namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi tentang topik-topik ini. 
  2. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial dan sebagainya. 
  3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, otoriter, konformitas (keselarasan), kerjasama, persaingan, peran dan sebagainya.



                http://www.psychologymania.com/2011/09/sejarah-dan-defenisi-psikologi-sosial.html

Selasa, 03 April 2012

PENGERTIAN PSIKOLOGI


Pengenalan psikologi pertama kali sebagai ilmu pengetahuan yang otonom dan berdiri sendiri terjadi pada akhir abad ke- 19, yang pada waktu itu masih menjadi cabang ilmu pengetahuan filsafat dan psikologi juga sering menjadi sudut kajian sosiologi. Dalam perjalanan sejarah  yang singkat psikologi telah didefenisikan dalam berbagai cara, para ahli psikologi terdahulu mendefenisikan psikologi sebagai “studi kegiatan mental”.
Kata psikologi sering disebut ilmu jiwa, berasal dari bahasa Yunani psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dengan demikan psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kejiwaan atau ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, atau sebab tingkah laku manusia  yang dilatarbelakangi oleh kondisi jiwa seseorang atau secara singkat dapat diartikan sebagai studi mengenai proses perilaku dan proses mental.
Menurut Rita Atkinson (1983: 19) Pendefenisian psikologi juga dilatarbelakangi oleh perkembangan sejarah dalam aliran psikologi, hal ini dapat dilihat melalui perubahan defenisi mengenai psikologi seperti berikut ini:
  1. Wilhelm Wunt (1892), psikologi bertugas menyelidiki apa yang kita sebut  pengalaman dalam sensasi dan perasaan kita sendiri, pikiran serta kehendak kita yang bertolak belakang dengan setiap obyek pengalaman luar yang melahirkan pokok permasalahan ilmu alam.
  2. William James (1980), psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya. Fenomena adalah apa yang kita sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, berpikir logis, keputusan-keputusan dan sebagainya.
  3. James Angell (1910), psikologi adalah semua kesadaran di mana saja, normal atau abnormal, manusia atau binatang yang dicoba untuk dijelaskan pokok permasalahannya.
  4. John B Watson (1919), psikologi merupakan bagian dari ilmu alam yang menekankan perilaku manusia, perbuatan dan ucapannya baik yang dipelajari maupun yang tidak sebagai pokok masalah.
  5. Kurt Koffka (1925), psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku makhluk hidup dalam hubungan mereka  dengan dunia luar.
  6. Arthur Gates (1931), psikologi adalah salah satu bidang yang mencoba menunjukan, menerangkan, dan menggolongkan berbagai macam kegiatan yang sanggup dilakukan oleh binatang, manusia, atau lainnya.
  7. Norman Munn (1951), psikologi sebagai “ilmu mengenai perilaku” tetapi hal yang menarik, pengertian perilaku yang telah mengalami perkembangan, sehingga sekarang ikut menangani hal yang pada masa lampau disebut pengalaman.
  8. Kennet Clark dan George Milter (1970), psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku, lingkupnya mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan, cara berbicara, dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.
  9. Richard Mayer (1981), psikologi merupakan analisis ilmiah mengenai proses mental  dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.


Berdasarkan defenisi di atas, mempelajari psikologi berarti mengenal manusia dalam arti memahami, menguraikan dan memaparkan manusia sebagai individu dan sosial serta berbagai macam tingkah laku dan kepribadian manusia, juga seluruh aspek-aspeknya. Psyche (jiwa) adalah kekuatan hidup atau sebabnya hidup (anima).

Senin, 02 April 2012

JANGAN MEMAKSA ANAK BELAJAR DI LUAR KEMAMPUANNYA




JANGAN MEMAKSA ANAK BELAJAR DI LUAR KEMAMPUANNYA

Karena ingin keponakkan saya pintar,di usia 1 tahun 8 bulan tante saya sudah memasukkan anaknya untuk belajar di klub belajar namun apa yang dialami teman tante saya, membuat tante saya sadar dan tidak lagi memaksa anaknya belajar di luar kemampuannya.
Semua orang tua menginginkan anaknya anaknya pintar, tapi sudahkah benar cara kita untuk mendidik mereka menjadi pintar ? apa yang tante saya alami beberapa waktu lalu semoga dapat menjadi pelajaran bagi orang tua agar lebih bijaksana dalam mendidik anak.
Ketika itu tante saya membawa anak pertama yang masih berusia 1 tahun 8 bulan ke sebuah klub belajar untuk anak-anak. Disana di ajari belajar menulis amgka dan huruf, bahasa inggris serta matematika di selingi bermain dan bernyanyi. Klub tempat anak tante saya belajar menerima murid usia berapa saja , meski lebih di anjurkan 2 tahun keatas, sedangkan tante saya memasukkan anaknya saat sebelum usia 2 tahun dengan harapan ia akan menjadi anak yang pintar.
Suatu hari, ibu saya menemani tante saya ke klub. Disana beliau melihat teman tante saya, yang anaknya berusia lebih muda, belum1 tahun dan belum bisa berjalan. Ibu saya spontan berkata “ kasihan bayi yang baru lahhir kemarin sudah disuruh mikir ” merasa kasihan melihat anak yang masih terlalu kecil, bahkan masih bayi dipaksa untuk belajar. Kebetulan anak teman tante saya itu satu-satunya yang belum bisa berjalan. karena rata-rata anak yang belajar disana usianya 2 tahun.kata-kata ibu saya, menginatkan tantesaya untuk tidak memaksakan anaknya belajar. Tante saya sadar anaknya pun masih kecill dan bahkan masih menyusui.
Memang zaman sekarang sangatlah berbeda dengan zaman dahulu. Dulu orangtua kita kebanyakan langsung mendaftarkan anaknya ke SD . Meski sudah ada TK , tapi tidak semua orang tua memasukan anaknya ke TK. Namun otak mereka tidak kalah dengan anak – anak yang masuk TK. Begitu pula dengan teman – teman tante saya yang langsung masuk SD , tanpa melalui TK, banyak juga yang pintar dan mendapatkan beasiswa sekolah keluar negeri.
Setiap orang tua mempunyai cara berbeda dalam mendidik anak , apalagi untuk urusan sekolah. Belum lagi zaman sekarang biaya sekolah semakin mahal . Pendidikan Gratis tidak bisa di nikmati semua anak . masih banyak anak di Indonesia yang tidak sekolah karena tidak ada biaya. Seharusnya di usia belajar dan bermain mereka mendapatkan pendidikan yang layak , namun faktanya tidak semua bisa seperti itu.
Sekolah pada zaman sekarang memang beragam jenis ada klub anak , preschool , taman bermain dan lain sebagainya. Semua tergantung dan kemampuan orang tua untuk membiayai anak dan konsep cara orang tua mendidik anak. Disini jangan sampai terjadi menimpa teman tante saya. Anaknya dipaksa harus belajar, dan di kunci dalam kamar juga harus mendapatkan nilai 10, paling jelek 9, akibatnya anak meninggal karna mengalami kerusakan otak saat sedang beajar di kamarnya. Ironis anaknya meninggal karna harus mengikuti kemauan orangtua sampai anak harus menderita dan menghembuskan nafas terakhir.
Meski umur sudah di tentukan tuhan, ini menjadi pembelajaran untuk orangtua agar tidak menyuruh si anak belajar sampai kehilangan masa bermainnya. Sejatinya secara alamiah proses belajar di mulai sejak lahir. Namun, jangan sampai anak dipaksa belajar di luar kemampuan psikis dan fisiknya.
 Setelah mendengar kisah teman tante saya, tante sayapun mengikuti nasiha ibu saya agar tidak memaksakan anaknya untuk belajar, tante sayapun mengimbangi jam belajar dan bermain anaknya secara imbang dan seusia kebutuhan sesuai usia anaknya. Dan seharusnya sebagai orangtua kita harus bisa bijaksana dalam mendidik anak, karena bagaimanapun anak itu adalah titipan tuhan.

Rabu, 21 Maret 2012

konsep sehat 2

  KONSEP SEHAT
Definisi WHO tentangsehatmempunyaikarakteristikberikut yang dapatmeningkatkankonsepsehat yang positif (Edelman danMandle. 1994) :
1. Memperhatikanindividusebagaisebuahsistem yang menyeluruh.
2. Memandangsehatdenganmengidentifikasilingkungan internal daneksternal.
3. Penghargaanterhadappentingnyaperanindividudalamhidup.
Kesehatanmenurut World Health Organization (WHO), yaitu :
“KesehatanAdalahsuatukondisi Sejahtera JasmaniRohanisertaSosialEkonomi”
Saatiniadaperusahaaninternasional yang berasaldari Malaysia yang sudahsuksesmenjalankankonsepkesehatanpadaproduk yang merekapasarkan. Perusahaan itubernama K-Link International Sdn.Bhd yang saattulisaninisayatulissudahberdirisekitar 7 tahundanmemilikijaringan global di lebihdari 62 negara di dunia, dan yang lebihhebatnyalagi K-Link Indonesia , sudahmemilikicabang di 27 propinsi di Indonesia, hampir di seluruhkabupatendanjugakecamatan.

Perkembangan K-Link sangatpesatdikarenakankonsepkesehatan “CBA” ,dimanakonsepkesehataninitelahdiakuiolehduniakesehatan. yaitu :
C – Cleansing, proses membersihkantoksin yang telahmenumpuk di dalamtubuhselamabertahun-tahun.
B – Balancing, mensuplainutrisi yang seimbangdalamtubuh.
A – Activating, mengaktifkanseltubuhuntukmengoptimalkanpenyerapannutrisidalamtubuh.
Kita mengetahuibahwabanyaksekalifaktor yang mempengaruhikesehatanmanusia ,bahkanadasebuahstatistikdari WHO yang menggambarkanbahwa di duniahanya 15% orang yang benar-benarsakitdanharusdirawat di rumahsakit, 15% lagiadalah orang yang benar-benarsehat, dan 60% selebihnyaadalah orang yang sehattetapigampangterserangpenyakit, yaitucontohnyasepertisayadananda yang mudahterkena flu, masukangin, pusingdan lain sebagainya.

Kesehatanmanusiadipengaruhioleh 6 faktoryaitu :
1. Udara
2. Air
3. MakanandanMinuman
4. KeseimbanganEmosi
5. OlahragaTeratur
6. IstirahatCukup
Apabilakeenamfaktortersebuttergangguataubermasalahmakaotomatiskesehatankitajugaakanterganggu , mauatautidakmau, sadaratautidakkitahidupdizamanpenuhpolusidarizatkimiabaikitu air, udaramaupunmakanandanminuman yang kitakonsumsisehari-hari.

Dimensi Kesehatan Mental :
     Penyesuaian dari aspek psikis manusia pada umumnya merupakan suatu kesatuan dengan aspek biologis dan perkembangan psikologis manusia itu sendiri sebagai subtansi dari sistem eksistensi manusia, maka aspek psikis selalu berinteraksi dengan keseluruhan aspek yg ada dlm diri manusia.
Ada beberapa aspek psikis yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan mental, yaitu:
Pengalaman Awal
            Pengalaman awal merupakan segenap pengalaman yang sering terjadi pada seseorang terutama yang sering terjadi pada masa lalu. Pengalaman inii sangat penting karna sangat menentukan kondisi atau ketetapan perkembangan mental seseorang di kemudian hari.

Kebutuhan Individu
            Mengenai kebutuhan ini dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang yang telah mencapai kebutuhan yang secara umum individu lakukan dan segenap kemampuan bakat,keterampilan,akan mencapai tingkatannyaapabila pengalaman seseorang sudah mencapai puncaknya. Individu yang mengalami gangguan mental desebabkan oleh ketidak mempuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar yang primer.
Ø  Fisik
Segala bentuk aspek yang berhubungan dengan fisik, tidak kekurangan ataupun berlebuhan baik itu fasilitas ataupun kebutuhan penunjang.

Ø  Emosi
Segala bentuk pengendalian diri baik itu emosional,serta mampu membuat keputusan sendiri. Hidup  mandiri,belajar melakukan tujuan hidup atau melakukan segala sesuatu sendiri,

Ø  Sepiritual
Secara sepiritual atau jiwa, dianggap sehat karena pikirannya bersih dan tidak melakukan atau secara jiwa tidak melakukan tindakan yang diluar batas kewajaran. Sehingga bisa berpikir secara rasional.

Ø  Intelektual
Kemampuan melihat realitas :
Menolak melakukan tindakan yang bertentangan dengan realitas yang tidak menyenangkan
Realiatas yang tidak menyenangakan dipresepsiakan sebagai hal yang dianggap tidak menyenangkan.
Memberikan pengalaman atau ingatan yang tidak menyenangkan didalam dirinya pada orang lain atau hal lain.

Sejarah  Perkembangan Psikologi Kesehatan Mental
       Psikologi kesehatan mental sudah ada sejak jaman prasejarah namun menurut para ilmuan sejak perang dunia II bsrulah diteliti serta di observasi. Namun para ilmuan meyakini bahwa ilmu tersebut sedah ada sejak jaman manusia itu sendiri ada.
Zaman peradaban awal
  1. Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental) 
  2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental) 
  3. Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)


Teori Perkembangan kepribadian Sigmund freud
Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun, yaitu: (1) tahap oral:0-1tahun, (2) tahap anal: 1-3 tahun, (3) tahap falik: 3-6tahun, (4) tahap latency: 6-12 tahun, (5) tahap genital: 12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja.
Dan adanya id,ego dan suer ego yg di maksud dengan id adalah keperibadian yang sikapnya berbentuk kesenangan,sedangkan ego adalah tugasnya sebagai pelaksana agar id tidak melanggar nilai-nilai dari super ego,sedangkan super ego adalah bagian moral dari kepribadian mengetahui baik atau buruknya melakukan tindakan dari ego.

Teori Perkembangan Kepribadian Erikson
a.    Trust vs Mistrust (0-1tahun)
Pada masa ini anak akan belajar atau dapat membedakan perkembangan percaya atau tidaknya terhadap pola asuh yang di berikan.

b.    Otonom vs rasa malu (1-3tahun)
Pada masa ini anak mengalami perkembangan kemandirian dan rasa percaya diri.

c.    Inisiatif vs rsa bersalah (3-6tahun)
Pada masa ini anak akan mengalami inisiatif apa yang di lakukan tanpa perintah.

d.    Industri vs infentory (6-12tahun)
Pada masa ini anak akan mengalami erkembangan dalam menciptakan karya sendiri atau merasa diri tidak berguna dalam melakukan sesuatu

e.    Identitas dan penolakan vs difusi identitas (12-20tahun)
Pada asa ini remaja mengalami mencari identitas atau jati diri atau tidak dapat mengenal diri sendiri.

f.     Intimidasi dan solidaritas vs isolasi (20-35tahun)
Pada masa ini mengalami pendektan terhadap orang lain secara intim dengan lawan jenisnya dan jika terjadinya ke gagalan maka individu akan menutup diri atau tidak punya rasa percaya diri agi.

g.    Generativitas vs stagnasi (35-65tahun)
Pada masa ini sangat penting untuk generasi berikutnya dan apabila gagal akan terjadi penetapan pada generasinya.

h.    Integritas vs keputusan (65tahun)
Pada masa ini akan mengalami kepuasaan atau tidaknya pada masa yang sebelumnya maka akan munculnya kerendahan hati atau merasa kecewa karna belum dpat meraih hal yang di inginkan pada usia saat ini.


Dalam teori erikson satu sama lainnya berhubungan dalam masa perkembangan contohnya saja apabila terjadi kepercyaan pada usia dini maka akan tumbuh secara otonom dapatnya berinisiatif dan melakukan industri adanya idntitas diri solidaritas terhadap sesame atau lawan jenisnya melakukan generativitas dan adanya integritas begitu pula sebaliknya yang dilakukan terhadap tidak percaya dengan pola asuh akan terjadi rasa malu terhadap perkembangan anak.



 Sutardjo A. Wiramihardja. 2010. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama.