pada pembelajaran kali ini saya mendapatkan pelajaran yang berharga
dimana pada setiap orang yang mempunyai sebuah kekurangan fisik dia bisa dan mempunyai semangat jaung yang tinggi
pada kali ini pelajaran yang saya dapat adalah sebuah kekurangan fisik bukan menjadi suatu halangan bagi kita semua yang mempunyai kesempurnaan dalam fisik utuk mempunyai semangat dan jiwa hidup yang lebih tinggi dari pada meraka yang mempunyai kekurang...
intinya adalah mereka saja bisa mempunyai semangat hidup yang tinggi padahal mereka mempunyai kekurangan dalam segi fisikly.. tetapi kenap kita yang mempunyai kesempurnaan dalam fisikly selalu saja mengeluh setiap ada cobaan yang datang pada kita ..
MEREKA SAJA BISA.. KENAPA KITA TIDAK BISA..
KITA PASTI BISA.. KEEP YOUR SPIRIT GUYS.. :)
Kamis, 14 Juni 2012
Senin, 23 April 2012
KEPRIBADIAN SEHAT ( PSIKOANALISA )
KEPRIBADIAN
SEHAT ( PSIKOANALISA )
Pandangan pandangan freud terus berkembang selama kariernya
yang panjang. Hasil kolektif tulisan-tulisan yang luas merupakan sebuah sistem
rinci tentang perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik
kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut diyakininya
terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.
Struktur ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam
kaitannya dengan aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran
individu. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional.
Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan
berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini. Ego merupakan sebuah pengatur agar id
dapat dipuaskan atau disalurkan dalam lingkungan sosial.
Sistem kerjanya pada lingkungan adalah menilai realita untuk
mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego.
Sedangkan Superego sendiri adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena
ia merupakan nilai baik-buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang
dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.
Kesadaran
dan Ketidaksadaran
Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia
merupakan salah satu sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci
untuk memahami perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut.
Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul
itu merupakan konsekuensi logisnya.
Sedangkan kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau
tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti
gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar
di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan. Demikianlah juga halnya dengan
kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang tertekan akan dihimpun
dalam alam ketidaksadaran.
Kecamasan
Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah
tentang kecemasan. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara
sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada.
Menurut Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.
(1)
Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan
derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
(2)
Kecemasan neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan
menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan
(3)
Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang
hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat
sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.
Mekanisme
Pertahan Ego
Untuk menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem
ego terpaksa mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu.
Tindakan yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya
adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud,
bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:
a.
represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta
perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
b.
memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau
dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
c.
pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang
menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
d.
proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri
kita sendiri ke dunia luar,
e.
penggeseran; merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan
perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke
“sasaran yang lebih aman”,
f.
rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal”
untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
g.
sublimasi; ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang
secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
h.
regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
i.
introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau
standar orang lain,
j.
konpensasi,
k.
ritual dan penghapusan.
Behavioristik
Teori
belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan
oleh Gage danBerliner tentang perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman.
Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system
kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam
pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang
bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian
sehat behavioristik :
- Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada faktor bagian
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
Manusia
diperlukan sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya.
Aliran ini menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari
luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan
ciri-cirinya yaitu : tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan krativitas.
Jadi,
manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan
respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap
tidak memiliki diri sendiri.
Suatu
tipe orang yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan
psikoanalisis, bentuk-bentuk psikologi tradisional. Behaviorisme memperlakukan
manusia sebagai suatu mesin , “ suatu sistem kompleks yang bertingkah laku
menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Individu digambarkan sebagai suatu
ot=rganisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas, seperti suatu alat
pengatur panas.
Psikoanalisis
telah memberi kepada kita hanya sisi sakit atau pincang dari kodrat manusia
karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan
orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu
secara emosional, bukan kepribadian yang sehat, yang paling buruk dari kodrat
manusia, bukan yang paling baik.
Baik
behaviorisme maupun psikolanalisis tidak berbicara mengenai potensi kita untuk
bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak dari yang
ada.
Sumber
:
-
Baihaqi, MIF. (2008). Psikologi
Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Hlm. 4-6.
Rabu, 04 April 2012
PSIKOLOGI SOSIAL
Psikologi sosial
adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau pengaruh
sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup
berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikolgi sosial juga
digunakan dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang memanfaatkan
prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka
mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat seseorang, atau
menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu.
Akar psikologi sosial
diletakkan di akhir 1800-an, ketika psikologi sebagai suatu disiplin yang
berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama banyak psikolog melaju ke
Amerika Serikat, psikologi sosial mulai muncul sebagai suatu disiplin yang
berbeda di tahun 1920. Salah satu pengaruh utama di lapangan adalah Kurt Lewin,
yang disebut “bapak” psikologi sosial oleh beberapa orang; lain psikolog sosial
terkenal termasuk Zimbardo, Asch, Milgram, Festinger, Ross, dan Mischel.
Seorang psikolog
sosial melihat pada sikap, keyakinan, dan perilaku baik individu maupun
kelompok. Bidang ini juga dikaji interaksi interpersonal, menganalisis cara seseorang
berinteraksi dengan orang lain, baik secara tunggal atau dalam bentuk kelompok
besar. Psikolog sosial juga
membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku perilaku, film, televisi, dan
radio, melihat cara ini dampak pengaruh di mana manusia.
Seperti banyak ilmuwan, psiklog
sosial seperti menggunakan metode empiris untuk melakukan penelitian di
bidang mereka. Metode ini sering melibatkan eksperimen yang dapat membawa
isu-isu etis yang kompleks. Salah satu percobaan paling terkenal psikologi
sosial adalah Stanford Penjara Percobaan, yang akhirnya ditutup karena keluar
kendali. Psikolog Sosial mengandalkan upaya komite etika dan
panel review untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka secara etis diijinkan,
dengan harapan menghindari pengulangan percobaan dipertanyakan.
Penelitian
psikologi sosial dapat menjelaskan mengapa
orang-orang membentuk massa, bagaimana kelompok membuat keputusan, yang kondisi
sosial dapat menyebabkan perilaku menyimpang, dan berbagai hal
lain. psikolog sosial ini terus-menerus belajar lebih banyak tentang
perilaku manusia dan ilmu balik interaksi manusia,
memandang segala sesuatu dari mengapa orang gagal untuk membantu orang yang
membutuhkan dengan apa yang menyebabkan orang untuk menyesuaikan diri, bahkan
dalam situasi etis meragukan.
Menurut para ahli :
Menurut
Gordon Allport (1985), psikologi social adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah
laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara:
- secara nyata atau actual
- dalam bayangan atau imajinasi
- dalam kehadiran yang tidak langsung (implied)
Menurut
David O Sears (1994), psikologi social adalah ilmu yang berusaha
secara sistematis untuk memahami perilaku social, mengenai:
- bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social
- bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita
- bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
Menurut
Sherif & Musfer (1956), psikologi social adalah ilmu tentang
pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus
social. Dalam defenisi ini, stimulus social diartikan bukan hanya manusia,
tetapi juga benda-benda dan hal-hal lain yang diberi makna social.
Menurut
Show & Costanzo (1970), psikologi social adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku individual sebagai fungsi
stimulus-stimulus social. Defenisi ini tidak menekankan stimulus eksternal
maupun proses internal, melainkan mementingkan hubungan timbale balik antara
keduanya. Stimulus diberi makna tertentu oleh manusia dan selanjutnya manusia
bereaksi sesuai dengan makna yang diberikannya itu.
Menurut
Baron & Byrne (2006), psikologi social adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman tetnang asal mula dan
penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi
sosial. Defenisi ini menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap asal mula
dan penyebab terjadinya perilaku dan pikiran.
Sarlito Wirawan, setelah menyimpulkan beberapa defenisi psikologi sosial
membedakan tiga wilayah studi psikologi sosial sebagai berikut:
- Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya studi tentang persepsi, motivasi, proses belajar, atribusi (sifat). Walaupun topik-topik ini bukan monopoli dari psikologi sosial, namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi tentang topik-topik ini.
- Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial dan sebagainya.
- Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, otoriter, konformitas (keselarasan), kerjasama, persaingan, peran dan sebagainya.
http://www.psychologymania.com/2011/09/sejarah-dan-defenisi-psikologi-sosial.html
Selasa, 03 April 2012
PENGERTIAN PSIKOLOGI
Pengenalan
psikologi pertama kali sebagai ilmu pengetahuan yang otonom dan berdiri sendiri
terjadi pada akhir abad ke- 19, yang pada waktu itu masih menjadi cabang ilmu
pengetahuan filsafat dan psikologi juga sering menjadi sudut kajian sosiologi.
Dalam perjalanan sejarah yang singkat psikologi telah didefenisikan dalam
berbagai cara, para ahli psikologi terdahulu mendefenisikan psikologi sebagai
“studi kegiatan mental”.
Kata
psikologi sering disebut ilmu jiwa, berasal dari bahasa Yunani psyche
artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dengan demikan psikologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kejiwaan atau ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia, atau sebab tingkah laku manusia yang
dilatarbelakangi oleh kondisi jiwa seseorang atau secara singkat dapat
diartikan sebagai studi mengenai proses perilaku dan proses mental.
Menurut
Rita Atkinson (1983: 19) Pendefenisian psikologi juga dilatarbelakangi oleh
perkembangan sejarah dalam aliran psikologi, hal ini dapat dilihat melalui
perubahan defenisi mengenai psikologi seperti berikut ini:
- Wilhelm Wunt (1892), psikologi bertugas menyelidiki apa yang kita sebut pengalaman dalam sensasi dan perasaan kita sendiri, pikiran serta kehendak kita yang bertolak belakang dengan setiap obyek pengalaman luar yang melahirkan pokok permasalahan ilmu alam.
- William James (1980), psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya. Fenomena adalah apa yang kita sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, berpikir logis, keputusan-keputusan dan sebagainya.
- James Angell (1910), psikologi adalah semua kesadaran di mana saja, normal atau abnormal, manusia atau binatang yang dicoba untuk dijelaskan pokok permasalahannya.
- John B Watson (1919), psikologi merupakan bagian dari ilmu alam yang menekankan perilaku manusia, perbuatan dan ucapannya baik yang dipelajari maupun yang tidak sebagai pokok masalah.
- Kurt Koffka (1925), psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku makhluk hidup dalam hubungan mereka dengan dunia luar.
- Arthur Gates (1931), psikologi adalah salah satu bidang yang mencoba menunjukan, menerangkan, dan menggolongkan berbagai macam kegiatan yang sanggup dilakukan oleh binatang, manusia, atau lainnya.
- Norman Munn (1951), psikologi sebagai “ilmu mengenai perilaku” tetapi hal yang menarik, pengertian perilaku yang telah mengalami perkembangan, sehingga sekarang ikut menangani hal yang pada masa lampau disebut pengalaman.
- Kennet Clark dan George Milter (1970), psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku, lingkupnya mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan, cara berbicara, dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.
- Richard Mayer (1981), psikologi merupakan analisis ilmiah mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
Berdasarkan
defenisi di atas, mempelajari psikologi berarti mengenal manusia dalam arti
memahami, menguraikan dan memaparkan manusia sebagai individu dan sosial serta
berbagai macam tingkah laku dan kepribadian manusia, juga seluruh
aspek-aspeknya. Psyche (jiwa) adalah kekuatan hidup atau sebabnya hidup (anima).
Senin, 02 April 2012
JANGAN MEMAKSA ANAK BELAJAR DI LUAR KEMAMPUANNYA
JANGAN
MEMAKSA ANAK BELAJAR DI LUAR KEMAMPUANNYA
Karena ingin keponakkan saya pintar,di usia 1 tahun
8 bulan tante saya sudah memasukkan anaknya untuk belajar di klub belajar namun
apa yang dialami teman tante saya, membuat tante saya sadar dan tidak lagi
memaksa anaknya belajar di luar kemampuannya.
Semua orang tua menginginkan anaknya anaknya pintar,
tapi sudahkah benar cara kita untuk mendidik mereka menjadi pintar ? apa yang
tante saya alami beberapa waktu lalu semoga dapat menjadi pelajaran bagi orang
tua agar lebih bijaksana dalam mendidik anak.
Ketika itu tante saya membawa anak pertama yang
masih berusia 1 tahun 8 bulan ke sebuah klub belajar untuk anak-anak. Disana di
ajari belajar menulis amgka dan huruf, bahasa inggris serta matematika di
selingi bermain dan bernyanyi. Klub tempat anak tante saya belajar menerima
murid usia berapa saja , meski lebih di anjurkan 2 tahun keatas, sedangkan
tante saya memasukkan anaknya saat sebelum usia 2 tahun dengan harapan ia akan
menjadi anak yang pintar.
Suatu hari, ibu saya menemani tante saya ke klub.
Disana beliau melihat teman tante saya, yang anaknya berusia lebih muda, belum1
tahun dan belum bisa berjalan. Ibu saya spontan berkata “ kasihan bayi yang
baru lahhir kemarin sudah disuruh mikir ” merasa kasihan melihat anak yang
masih terlalu kecil, bahkan masih bayi dipaksa untuk belajar. Kebetulan anak
teman tante saya itu satu-satunya yang belum bisa berjalan. karena rata-rata
anak yang belajar disana usianya 2 tahun.kata-kata ibu saya, menginatkan
tantesaya untuk tidak memaksakan anaknya belajar. Tante saya sadar anaknya pun
masih kecill dan bahkan masih menyusui.
Memang zaman sekarang sangatlah berbeda dengan zaman
dahulu. Dulu orangtua kita kebanyakan langsung mendaftarkan anaknya ke SD .
Meski sudah ada TK , tapi tidak semua orang tua memasukan anaknya ke TK. Namun
otak mereka tidak kalah dengan anak – anak yang masuk TK. Begitu pula dengan
teman – teman tante saya yang langsung masuk SD , tanpa melalui TK, banyak juga
yang pintar dan mendapatkan beasiswa sekolah keluar negeri.
Setiap orang tua mempunyai cara berbeda dalam
mendidik anak , apalagi untuk urusan sekolah. Belum lagi zaman sekarang biaya
sekolah semakin mahal . Pendidikan Gratis tidak bisa di nikmati semua anak .
masih banyak anak di Indonesia yang tidak sekolah karena tidak ada biaya. Seharusnya
di usia belajar dan bermain mereka mendapatkan pendidikan yang layak , namun
faktanya tidak semua bisa seperti itu.
Sekolah pada zaman sekarang memang beragam jenis ada
klub anak , preschool , taman bermain dan lain sebagainya. Semua tergantung dan
kemampuan orang tua untuk membiayai anak dan konsep cara orang tua mendidik
anak. Disini jangan sampai terjadi menimpa teman tante saya. Anaknya dipaksa
harus belajar, dan di kunci dalam kamar juga harus mendapatkan nilai 10, paling
jelek 9, akibatnya anak meninggal karna mengalami kerusakan otak saat sedang
beajar di kamarnya. Ironis anaknya meninggal karna harus mengikuti kemauan
orangtua sampai anak harus menderita dan menghembuskan nafas terakhir.
Meski umur sudah di tentukan tuhan, ini menjadi
pembelajaran untuk orangtua agar tidak menyuruh si anak belajar sampai
kehilangan masa bermainnya. Sejatinya secara alamiah proses belajar di mulai
sejak lahir. Namun, jangan sampai anak dipaksa belajar di luar kemampuan psikis
dan fisiknya.
Setelah
mendengar kisah teman tante saya, tante sayapun mengikuti nasiha ibu saya agar
tidak memaksakan anaknya untuk belajar, tante sayapun mengimbangi jam belajar
dan bermain anaknya secara imbang dan seusia kebutuhan sesuai usia anaknya. Dan
seharusnya sebagai orangtua kita harus bisa bijaksana dalam mendidik anak,
karena bagaimanapun anak itu adalah titipan tuhan.
Rabu, 21 Maret 2012
konsep sehat 2
KONSEP SEHAT
Definisi WHO
tentangsehatmempunyaikarakteristikberikut yang dapatmeningkatkankonsepsehat
yang positif (Edelman danMandle. 1994) :
1.
Memperhatikanindividusebagaisebuahsistem yang menyeluruh.
2.
Memandangsehatdenganmengidentifikasilingkungan internal daneksternal.
3.
Penghargaanterhadappentingnyaperanindividudalamhidup.
Kesehatanmenurut World Health
Organization (WHO), yaitu :
“KesehatanAdalahsuatukondisi
Sejahtera JasmaniRohanisertaSosialEkonomi”
Saatiniadaperusahaaninternasional yang
berasaldari Malaysia yang sudahsuksesmenjalankankonsepkesehatanpadaproduk yang
merekapasarkan. Perusahaan itubernama K-Link International Sdn.Bhd yang
saattulisaninisayatulissudahberdirisekitar 7 tahundanmemilikijaringan global di
lebihdari 62 negara di dunia, dan yang lebihhebatnyalagi K-Link Indonesia ,
sudahmemilikicabang di 27 propinsi di Indonesia, hampir di
seluruhkabupatendanjugakecamatan.
Perkembangan K-Link
sangatpesatdikarenakankonsepkesehatan “CBA”
,dimanakonsepkesehataninitelahdiakuiolehduniakesehatan. yaitu :
C – Cleansing, proses
membersihkantoksin yang telahmenumpuk di dalamtubuhselamabertahun-tahun.
B – Balancing, mensuplainutrisi yang
seimbangdalamtubuh.
A – Activating,
mengaktifkanseltubuhuntukmengoptimalkanpenyerapannutrisidalamtubuh.
Kita
mengetahuibahwabanyaksekalifaktor yang mempengaruhikesehatanmanusia
,bahkanadasebuahstatistikdari WHO yang menggambarkanbahwa di duniahanya 15%
orang yang benar-benarsakitdanharusdirawat di rumahsakit, 15% lagiadalah orang
yang benar-benarsehat, dan 60% selebihnyaadalah orang yang
sehattetapigampangterserangpenyakit, yaitucontohnyasepertisayadananda yang
mudahterkena flu, masukangin, pusingdan lain sebagainya.
Kesehatanmanusiadipengaruhioleh 6
faktoryaitu :
1. Udara
2. Air
3. MakanandanMinuman
4. KeseimbanganEmosi
5. OlahragaTeratur
6. IstirahatCukup
Apabilakeenamfaktortersebuttergangguataubermasalahmakaotomatiskesehatankitajugaakanterganggu
, mauatautidakmau, sadaratautidakkitahidupdizamanpenuhpolusidarizatkimiabaikitu
air, udaramaupunmakanandanminuman yang kitakonsumsisehari-hari.
Dimensi Kesehatan Mental
:
Penyesuaian dari aspek psikis
manusia pada umumnya merupakan suatu kesatuan dengan aspek biologis dan
perkembangan psikologis manusia itu sendiri sebagai subtansi dari sistem eksistensi
manusia, maka aspek psikis selalu berinteraksi dengan keseluruhan aspek yg ada
dlm diri manusia.
Ada beberapa aspek psikis yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan
mental, yaitu:
Pengalaman Awal
Pengalaman awal merupakan segenap pengalaman yang sering
terjadi pada seseorang terutama yang sering terjadi pada masa lalu. Pengalaman
inii sangat penting karna sangat menentukan kondisi atau ketetapan perkembangan
mental seseorang di kemudian hari.
Kebutuhan Individu
Mengenai kebutuhan ini dapat
meningkatkan kesehatan mental seseorang yang telah mencapai kebutuhan yang
secara umum individu lakukan dan segenap kemampuan bakat,keterampilan,akan
mencapai tingkatannyaapabila pengalaman seseorang sudah mencapai puncaknya.
Individu yang mengalami gangguan mental desebabkan oleh ketidak mempuan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar yang primer.
Ø
Fisik
Segala bentuk aspek
yang berhubungan dengan fisik, tidak kekurangan ataupun berlebuhan baik itu
fasilitas ataupun kebutuhan penunjang.
Ø
Emosi
Segala bentuk
pengendalian diri baik itu emosional,serta mampu membuat keputusan sendiri. Hidup mandiri,belajar melakukan tujuan hidup atau
melakukan segala sesuatu sendiri,
Ø
Sepiritual
Secara sepiritual
atau jiwa, dianggap sehat karena pikirannya bersih dan tidak melakukan atau
secara jiwa tidak melakukan tindakan yang diluar batas kewajaran. Sehingga bisa
berpikir secara rasional.
Ø
Intelektual
Kemampuan melihat
realitas :
Menolak melakukan
tindakan yang bertentangan dengan realitas yang tidak menyenangkan
Realiatas yang tidak
menyenangakan dipresepsiakan sebagai hal yang dianggap tidak menyenangkan.
Memberikan pengalaman
atau ingatan yang tidak menyenangkan didalam dirinya pada orang lain atau hal
lain.
Sejarah Perkembangan
Psikologi Kesehatan Mental
Psikologi kesehatan mental sudah ada sejak
jaman prasejarah namun menurut para ilmuan sejak perang dunia II bsrulah
diteliti serta di observasi. Namun para ilmuan meyakini bahwa ilmu tersebut
sedah ada sejak jaman manusia itu sendiri ada.
Zaman peradaban awal
- Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
- Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
- Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Teori
Perkembangan kepribadian Sigmund freud
Menurut Freud,
kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun, yaitu: (1)
tahap oral:0-1tahun, (2) tahap
anal: 1-3 tahun, (3) tahap falik:
3-6tahun, (4) tahap latency:
6-12 tahun, (5) tahap genital: 12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja.
Dan adanya id,ego dan suer ego yg di maksud dengan
id adalah keperibadian yang sikapnya berbentuk kesenangan,sedangkan ego adalah
tugasnya sebagai pelaksana agar id tidak melanggar nilai-nilai dari super
ego,sedangkan super ego adalah bagian moral dari kepribadian mengetahui baik
atau buruknya melakukan tindakan dari ego.
Teori Perkembangan Kepribadian Erikson
a.
Trust
vs Mistrust (0-1tahun)
Pada masa ini anak akan belajar atau dapat
membedakan perkembangan percaya atau tidaknya terhadap pola asuh yang di
berikan.
b.
Otonom
vs rasa malu (1-3tahun)
Pada masa
ini anak mengalami perkembangan kemandirian dan rasa percaya diri.
c.
Inisiatif
vs rsa bersalah (3-6tahun)
Pada
masa ini anak akan mengalami inisiatif apa yang di lakukan tanpa perintah.
d.
Industri
vs infentory (6-12tahun)
Pada
masa ini anak akan mengalami erkembangan dalam menciptakan karya sendiri atau
merasa diri tidak berguna dalam melakukan sesuatu
e.
Identitas
dan penolakan vs difusi identitas (12-20tahun)
Pada
asa ini remaja mengalami mencari identitas atau jati diri atau tidak dapat
mengenal diri sendiri.
f.
Intimidasi
dan solidaritas vs isolasi (20-35tahun)
Pada
masa ini mengalami pendektan terhadap orang lain secara intim dengan lawan
jenisnya dan jika terjadinya ke gagalan maka individu akan menutup diri atau
tidak punya rasa percaya diri agi.
g.
Generativitas
vs stagnasi (35-65tahun)
Pada
masa ini sangat penting untuk generasi berikutnya dan apabila gagal akan
terjadi penetapan pada generasinya.
h.
Integritas
vs keputusan (65tahun)
Pada masa ini akan mengalami kepuasaan atau
tidaknya pada masa yang sebelumnya maka akan munculnya kerendahan hati atau
merasa kecewa karna belum dpat meraih hal yang di inginkan pada usia saat ini.
Dalam teori erikson satu sama lainnya berhubungan
dalam masa perkembangan contohnya saja apabila terjadi kepercyaan pada usia
dini maka akan tumbuh secara otonom dapatnya berinisiatif dan melakukan
industri adanya idntitas diri solidaritas terhadap sesame atau lawan jenisnya
melakukan generativitas dan adanya integritas begitu pula sebaliknya yang
dilakukan terhadap tidak percaya dengan pola asuh akan terjadi rasa malu
terhadap perkembangan anak.
Sutardjo A. Wiramihardja. 2010. Pengantar Psikologi
Abnormal. Bandung : Refika Aditama.
Langganan:
Postingan (Atom)