KEPRIBADIAN
SEHAT ( PSIKOANALISA )
Pandangan pandangan freud terus berkembang selama kariernya
yang panjang. Hasil kolektif tulisan-tulisan yang luas merupakan sebuah sistem
rinci tentang perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik
kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut diyakininya
terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.
Struktur ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam
kaitannya dengan aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran
individu. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional.
Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan
berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini. Ego merupakan sebuah pengatur agar id
dapat dipuaskan atau disalurkan dalam lingkungan sosial.
Sistem kerjanya pada lingkungan adalah menilai realita untuk
mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego.
Sedangkan Superego sendiri adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena
ia merupakan nilai baik-buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang
dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.
Kesadaran
dan Ketidaksadaran
Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia
merupakan salah satu sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci
untuk memahami perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut.
Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul
itu merupakan konsekuensi logisnya.
Sedangkan kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau
tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti
gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar
di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan. Demikianlah juga halnya dengan
kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang tertekan akan dihimpun
dalam alam ketidaksadaran.
Kecamasan
Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah
tentang kecemasan. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara
sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada.
Menurut Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.
(1)
Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan
derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
(2)
Kecemasan neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan
menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan
(3)
Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang
hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat
sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.
Mekanisme
Pertahan Ego
Untuk menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem
ego terpaksa mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu.
Tindakan yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya
adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud,
bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:
a.
represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta
perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
b.
memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau
dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
c.
pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang
menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
d.
proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri
kita sendiri ke dunia luar,
e.
penggeseran; merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan
perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke
“sasaran yang lebih aman”,
f.
rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal”
untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
g.
sublimasi; ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang
secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
h.
regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
i.
introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau
standar orang lain,
j.
konpensasi,
k.
ritual dan penghapusan.
Behavioristik
Teori
belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan
oleh Gage danBerliner tentang perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman.
Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system
kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam
pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang
bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian
sehat behavioristik :
- Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada faktor bagian
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
Manusia
diperlukan sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya.
Aliran ini menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari
luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan
ciri-cirinya yaitu : tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan krativitas.
Jadi,
manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan
respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap
tidak memiliki diri sendiri.
Suatu
tipe orang yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan
psikoanalisis, bentuk-bentuk psikologi tradisional. Behaviorisme memperlakukan
manusia sebagai suatu mesin , “ suatu sistem kompleks yang bertingkah laku
menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Individu digambarkan sebagai suatu
ot=rganisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas, seperti suatu alat
pengatur panas.
Psikoanalisis
telah memberi kepada kita hanya sisi sakit atau pincang dari kodrat manusia
karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan
orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu
secara emosional, bukan kepribadian yang sehat, yang paling buruk dari kodrat
manusia, bukan yang paling baik.
Baik
behaviorisme maupun psikolanalisis tidak berbicara mengenai potensi kita untuk
bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak dari yang
ada.
Sumber
:
-
Baihaqi, MIF. (2008). Psikologi
Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Hlm. 4-6.