Psikologi sosial
adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau pengaruh
sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup
berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikolgi sosial juga
digunakan dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang memanfaatkan
prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka
mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat seseorang, atau
menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu.
Akar psikologi sosial
diletakkan di akhir 1800-an, ketika psikologi sebagai suatu disiplin yang
berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama banyak psikolog melaju ke
Amerika Serikat, psikologi sosial mulai muncul sebagai suatu disiplin yang
berbeda di tahun 1920. Salah satu pengaruh utama di lapangan adalah Kurt Lewin,
yang disebut “bapak” psikologi sosial oleh beberapa orang; lain psikolog sosial
terkenal termasuk Zimbardo, Asch, Milgram, Festinger, Ross, dan Mischel.
Seorang psikolog
sosial melihat pada sikap, keyakinan, dan perilaku baik individu maupun
kelompok. Bidang ini juga dikaji interaksi interpersonal, menganalisis cara seseorang
berinteraksi dengan orang lain, baik secara tunggal atau dalam bentuk kelompok
besar. Psikolog sosial juga
membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku perilaku, film, televisi, dan
radio, melihat cara ini dampak pengaruh di mana manusia.
Seperti banyak ilmuwan, psiklog
sosial seperti menggunakan metode empiris untuk melakukan penelitian di
bidang mereka. Metode ini sering melibatkan eksperimen yang dapat membawa
isu-isu etis yang kompleks. Salah satu percobaan paling terkenal psikologi
sosial adalah Stanford Penjara Percobaan, yang akhirnya ditutup karena keluar
kendali. Psikolog Sosial mengandalkan upaya komite etika dan
panel review untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka secara etis diijinkan,
dengan harapan menghindari pengulangan percobaan dipertanyakan.
Penelitian
psikologi sosial dapat menjelaskan mengapa
orang-orang membentuk massa, bagaimana kelompok membuat keputusan, yang kondisi
sosial dapat menyebabkan perilaku menyimpang, dan berbagai hal
lain. psikolog sosial ini terus-menerus belajar lebih banyak tentang
perilaku manusia dan ilmu balik interaksi manusia,
memandang segala sesuatu dari mengapa orang gagal untuk membantu orang yang
membutuhkan dengan apa yang menyebabkan orang untuk menyesuaikan diri, bahkan
dalam situasi etis meragukan.
Menurut para ahli :
Menurut
Gordon Allport (1985), psikologi social adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah
laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara:
- secara nyata atau actual
- dalam bayangan atau imajinasi
- dalam kehadiran yang tidak langsung (implied)
Menurut
David O Sears (1994), psikologi social adalah ilmu yang berusaha
secara sistematis untuk memahami perilaku social, mengenai:
- bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social
- bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita
- bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
Menurut
Sherif & Musfer (1956), psikologi social adalah ilmu tentang
pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus
social. Dalam defenisi ini, stimulus social diartikan bukan hanya manusia,
tetapi juga benda-benda dan hal-hal lain yang diberi makna social.
Menurut
Show & Costanzo (1970), psikologi social adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku individual sebagai fungsi
stimulus-stimulus social. Defenisi ini tidak menekankan stimulus eksternal
maupun proses internal, melainkan mementingkan hubungan timbale balik antara
keduanya. Stimulus diberi makna tertentu oleh manusia dan selanjutnya manusia
bereaksi sesuai dengan makna yang diberikannya itu.
Menurut
Baron & Byrne (2006), psikologi social adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman tetnang asal mula dan
penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi
sosial. Defenisi ini menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap asal mula
dan penyebab terjadinya perilaku dan pikiran.
Sarlito Wirawan, setelah menyimpulkan beberapa defenisi psikologi sosial
membedakan tiga wilayah studi psikologi sosial sebagai berikut:
- Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya studi tentang persepsi, motivasi, proses belajar, atribusi (sifat). Walaupun topik-topik ini bukan monopoli dari psikologi sosial, namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi tentang topik-topik ini.
- Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial dan sebagainya.
- Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, otoriter, konformitas (keselarasan), kerjasama, persaingan, peran dan sebagainya.
http://www.psychologymania.com/2011/09/sejarah-dan-defenisi-psikologi-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar